Bahasa Dayak Ngaju adalah salah satu bahasa yang dominan di Kalimantan Tengah, dipertuturkan oleh mayoritas penduduk. Menyebar hampir di sepanjang aliran sungai, bahasa ini menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat. Namun, keberagaman bahasa ini tidak hanya tercermin dalam penggunaannya, tetapi juga dalam dialek-dialeknya.
Dialek merupakan ciri khas dalam sebuah bahasa, dan Bahasa Dayak Ngaju memiliki kekayaan dialek yang mencengangkan. Sebanyak tiga puluh dua dialek telah teridentifikasi, tersebar di berbagai wilayah Kalimantan Tengah. Mulai dari desa-desa di Kabupaten Kapuas, hingga Kota Palangkaraya, dan bahkan hingga ke daerah-daerah seperti Kabupaten Barito Selatan dan Katingan.
Setiap dialek memiliki ciri khasnya sendiri, mencerminkan keunikan budaya dan geografi tempat mereka dituturkan. Misalnya, dialek Kandan di Kota Waringin Timur, atau dialek Pulang Pisau di Kabupaten Pulang Pisau, masing-masing membawa nuansa tersendiri dalam pengucapan dan kosakata yang digunakan.
Menariknya, perbedaan antara dialek-dialek tersebut cukup signifikan, dengan persentase perbedaan mencapai 51 hingga 80,75 persen. Hal ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya Bahasa Dayak Ngaju dalam konteks lokalnya.
Dalam kerangka linguistik, Bahasa Dayak Ngaju juga telah diidentifikasi sebagai sebuah isolek, dengan persentase perbedaan yang lebih tinggi, berkisar antara 81 hingga 100 persen jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain di Kalimantan Tengah. Ini mencerminkan kedalaman dan keunikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Dayak di wilayah tersebut.
Dengan keberagaman dialek dan kekayaan linguistiknya, Bahasa Dayak Ngaju tidak hanya menjadi alat komunikasi sehari-hari, tetapi juga sebuah warisan budaya yang patut dilestarikan dan dihargai oleh generasi-generasi mendatang.