Kalimantan Tengah, sebuah wilayah yang kaya akan keindahan alamnya, juga menyimpan kekayaan budaya yang mendalam. Salah satu warisan budaya yang tak ternilai adalah serangkaian upacara adat dan keagamaan yang dilakukan oleh suku Dayak. Dengan penuh keanggunan dan makna, upacara-upacara ini menjadi penanda keberadaan dan kelestarian tradisi serta kepercayaan masyarakat Dayak.
- Wadian
Upacara Wadian merupakan salah satu upacara adat yang dilakukan oleh suku Dayak yang menganut kepercayaan Kaharingan. Upacara ini biasanya dilakukan sebagai bentuk pengobatan terhadap orang yang sedang sakit. Wadian menjadi wujud nyata dari kepercayaan masyarakat Dayak akan kekuatan spiritual dalam menyembuhkan penyakit.
- Tampung Tawar
Tampung Tawar adalah upacara yang bertujuan untuk menolak bala bagi penganut agama Kaharingan. Melalui ritual ini, masyarakat Dayak berharap untuk mendapatkan perlindungan dari segala macam bencana dan ancaman yang mungkin menghadang.
- Marumpak Kutamara dan Lawang Sekepeng
Marumpak Kutamara dan Lawang Sekepeng adalah dua upacara yang memiliki kesamaan dalam prosesi menggiring pengantin lelaki menuju kediaman pengantin wanita. Kedua upacara ini menjadi simbol kebersamaan dan keharmonisan dalam pernikahan di kalangan masyarakat Dayak.
- Upacara Tiwah dan Wara
Upacara Tiwah dan Wara adalah dua ritual yang berkaitan dengan pemindahan tulang belulang keluarga yang telah meninggal bagi penganut agama Kaharingan. Kedua upacara ini menjadi momen penting dalam proses spiritual masyarakat Dayak yang percaya akan keberlanjutan roh setelah kematian.
- Balian
Balian merupakan upacara pengobatan bagi penganut agama Kaharingan. Dalam tradisi ini, dukun atau pemangku adat menggunakan berbagai macam ramuan dan mantra untuk menyembuhkan orang yang sakit, menunjukkan kepercayaan masyarakat Dayak terhadap kekuatan alam dan spiritual.
- Potong Pantan
Potong Pantan adalah upacara peresmian atau penyambutan tamu kehormatan dalam tradisi masyarakat Dayak. Melalui ritual ini, tamu dihormati dan diberi penghargaan sebagai bagian dari upaya memelihara hubungan baik antar-suku atau antar-komunitas.
- Mamapas Lewu
Upacara Mamapas Lewu merupakan ritual membersihkan diri dari sial atau malapetaka bagi penganut agama Kaharingan. Dalam upacara ini, masyarakat Dayak percaya bahwa dengan membersihkan diri secara spiritual, mereka dapat menghindari kesialan dan mendatangkan keberuntungan.
- Ijambe
Ijambe adalah upacara lain yang berkaitan dengan pemindahan tulang belulang keluarga yang telah meninggal bagi penganut agama Kaharingan. Upacara ini menegaskan kembali kepercayaan masyarakat Dayak akan pentingnya penghormatan terhadap roh leluhur dan keberlanjutan kehidupan setelah kematian.
Upacara-upacara adat dan keagamaan suku Dayak di Kalimantan Tengah bukan hanya sekadar serangkaian ritual, tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas dan keberlangsungan budaya mereka. Dengan menjaga dan memperkaya tradisi ini, masyarakat Dayak terus mengukir sejarah dan warisan budaya yang membanggakan bagi bangsa Indonesia.