Dayaknese.com
  • Home
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan
  • Sitemap
No Result
View All Result
Dayaknese.com
  • Home
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan
  • Sitemap
No Result
View All Result
Dayaknese.com
No Result
View All Result
Home Sejarah dan Budaya

Batang Garing dalam Kepercayaan Kaharingan Dayak Ngaju

admin by admin
May 5, 2024
in Sejarah dan Budaya
0
333
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

You Might Also Like

Tjilik Riwut: Perjalanan Seorang Pahlawan dari Belantara Kalimantan Tengah

96 Pasal Hukum Adat Tumbang Anoi

Mengungkap Keindahan dan Kekayaan Budaya: Upacara Adat dan Keagamaan Suku Dayak di Kalimantan Tengah

Kaharingan, agama tradisional suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, menyimpan kekayaan filosofis yang dalam dalam simbolisme Batang Garing, atau pohon kehidupan. Sebelumnya dikenal sebagai agama Helo atau Huran, istilah Kaharingan diperkenalkan pada 1944 oleh Tjilik Riwut, menggambarkan esensi agama sebagai kehidupan itu sendiri.

Menurut kepercayaan Kaharingan, alam semesta diciptakan oleh Ranying Hatalla, yang bersama dengan istrinya, Jata Balawang Bulau, bersepakat untuk menciptakan dunia dan isinya. Proses penciptaan dimulai dengan penciptaan Batang Garing, sebuah pohon kehidupan yang menjadi asal-usul manusia, hewan, logam mineral, dan unsur alam lainnya.

Batang Garing, atau Batang Haring, menjadi simbol utama dalam tradisi dan kepercayaan Kaharingan. Dalam bentuk pohon dengan ornamen khasnya, Batang Garing mengandung kisah penciptaan, relasi antara alam atas dan bawah, serta tanggung jawab manusia kepada pencipta dan alam. Filosofi Batang Garing ini diturunkan secara lisan dan kemudian dimaktubkan di dalam kitab suci Panaturan.

Pohon ini memiliki bentuk seperti tombak menengadah dengan dahan bersulur di kanan-kirinya. Mata tombak di puncak melambangkan kepercayaan kepada Ranying Hatalla Langit sebagai sumber kehidupan. Pada dahan-dahannya terdapat intan yang menghadap ke atas dan ke bawah, melambangkan tiga kelompok besar manusia dan pentingnya menjaga keseimbangan dalam kehidupan. Daun-daunnya melambangkan ekor burung tingang, yang dalam mitologi Dayak, melambangkan pertempuran sucinya yang mengakibatkan kehancuran dan penciptaan baru.

Bagian bawah Batang Garing berisi guci atau belanga berisi air suci yang melambangkan dunia bawah, sementara pohon itu sendiri bertumpu pada sebuah alas yang menggambarkan Pulau Batu Nindan Tarung, tempat kediaman nenek moyang manusia. Simbolisme ini mengingatkan bahwa dunia ini hanya tempat sementara bagi manusia, sementara tanah air sejati mereka ada di dunia atas, Lewu Tatau.

Dalam kepercayaan Dayak Ngaju, alam semesta memiliki dua kekuatan yang bertentangan, tetapi benturan keduanya akan menciptakan kehidupan baru. Meskipun terdapat dua kekuasaan utama, dalam hakikatnya keduanya adalah satu. Jata Balawang Bulau, pasangan Ranying Mahatalla Langit, sebenarnya adalah bayangan dari Ranying Hatalla, menyatakan bahwa keduanya merupakan dwitunggal yang membentuk satu kesatuan. Keseimbangan dan keharmonisan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan tercermin dalam simbolisme Batang Garing.

Dari kisah Batang Garing, kita dapat memahami bahwa dalam kehidupan, terdapat kekuatan yang bertentangan namun saling melengkapi. Kesadaran akan keseimbangan dan hubungan yang harmonis dengan alam serta pencipta adalah inti dari kepercayaan Kaharingan suku Dayak Ngaju.

Share this:

Related posts:

  • Tjilik Riwut: Perjalanan Seorang Pahlawan dari Belantara Kalimantan Tengah

  • 96 Pasal Hukum Adat Tumbang Anoi

  • Mengungkap Keindahan dan Kekayaan Budaya: Upacara Adat dan Keagamaan Suku Dayak di Kalimantan Tengah

Previous Post

Isen Mulang: Semangat Pantang Menyerah Suku Dayak Kalimantan Tengah

Next Post

Menyelami Makna dalam Lagu “Anak Balawau Kurik”

admin

admin

Related News

Tjilik Riwut: Perjalanan Seorang Pahlawan dari Belantara Kalimantan Tengah

Tjilik Riwut: Perjalanan Seorang Pahlawan dari Belantara Kalimantan Tengah

by admin
May 5, 2024
0

Tjilik Riwut, seorang pahlawan nasional dari Kalimantan Tengah, lahir pada 18 Februari 1918 di Kasongan, Kabupaten Katingan. Berakar dalam Suku...

96 Pasal Hukum Adat Tumbang Anoi

96 Pasal Hukum Adat Tumbang Anoi

by admin
May 5, 2024
0

Penyeragaman hukum adat hasil Rapat Damai Tumbang Anoi tahun 1894 meliputi pasal-pasal berikut ini: Pasal 1 Singer Tungkun (denda adat...

Mengungkap Keindahan dan Kekayaan Budaya: Upacara Adat dan Keagamaan Suku Dayak di Kalimantan Tengah

Mengungkap Keindahan dan Kekayaan Budaya: Upacara Adat dan Keagamaan Suku Dayak di Kalimantan Tengah

by admin
May 5, 2024
0

Kalimantan Tengah, sebuah wilayah yang kaya akan keindahan alamnya, juga menyimpan kekayaan budaya yang mendalam. Salah satu warisan budaya yang...

Masuknya Islam ke Kalimantan Tengah: Perjalanan Sejarah dan Dampaknya

Masuknya Islam ke Kalimantan Tengah: Perjalanan Sejarah dan Dampaknya

by admin
May 5, 2024
0

Sebelum Islam merambah ke Kalimantan Tengah, wilayah ini telah menjadi tempat berbagai peradaban dan kepercayaan, termasuk Hindu-Buddha, Animisme-Dinamisme, dan Kristen....

Next Post
Menyelami Makna dalam Lagu “Anak Balawau Kurik”

Menyelami Makna dalam Lagu "Anak Balawau Kurik"

Perjalanan Gereja Kalimantan Evangelis: Menyebarkan Cahaya Injil di Tanah Dayak

Perjalanan Gereja Kalimantan Evangelis: Menyebarkan Cahaya Injil di Tanah Dayak

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending News

Tjilik Riwut: Perjalanan Seorang Pahlawan dari Belantara Kalimantan Tengah

Tjilik Riwut: Perjalanan Seorang Pahlawan dari Belantara Kalimantan Tengah

May 5, 2024
Batang Garing dalam Kepercayaan Kaharingan Dayak Ngaju

Batang Garing dalam Kepercayaan Kaharingan Dayak Ngaju

May 5, 2024
Kekayaan Budaya dan Sejarah Suku Dayak Ngaju: Perjalanan dan Warisan Kalimantan Tengah

Kekayaan Budaya dan Sejarah Suku Dayak Ngaju: Perjalanan dan Warisan Kalimantan Tengah

May 5, 2024

Categories

  • Sejarah dan Budaya

Recent Posts

  • Tjilik Riwut: Perjalanan Seorang Pahlawan dari Belantara Kalimantan Tengah
  • 96 Pasal Hukum Adat Tumbang Anoi

© 2025 Dayaknese.com.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan
  • Sitemap

© 2025 Dayaknese.com.